Minggu, 21 Desember 2008

U know i love this one....


Asal muasalnya demen sama reality ini ketika muncul jam 10-an malem di salah satu televisi swasta..itu juga kebeneran karena nyoo remote malem-malem...yang ditayangin cuman 2 season... sekarang mah udah banyaaak kaleeeeeeeeee...lanjut neng tyra...

Nah merekalah pemenangnya.....

Minggu, 23 November 2008

me likeeeeeeeeeeeey...



this its my fave for all time... this stories about friendship, love, relationship, fashion, life, and of course sex. I think everyone is have a little bit of them...my relationship also a lot of inspired by them..you MUST watch this series if you doesnt...can't wait to see their movie in the theatre...

Minggu, 07 September 2008

Rantai Nilai Industri Kreatif Fashion

Akhir-akhir ini istilah industri kreatif sedang menjadi bahasan baik di tingkat pusat maupun di daerah. Ini tak lain karena kontribusinya yang demikian besar dari industri yang dianggap baru tumbuh itu. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu pernah mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi kreatif mencapai 7.3 % pada tahun 2006 atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yaitu sebesar 5.6 %.
Industri kreatif dapat dikategorikan sebagai berikut :
1.Fashion (industri garment, tekstil dan produksi tekstil)
2.Kerajinan (Industri kulit, kayu,barang galian logam dan bukan loga
3.Periklanan, Animasi (Industri penerbitan, percetakan)
4.Hiburan interaktif, film &video (industri radio,tv &komunikasi)
5.Arsitektur, Jasa computer/IT (Industri Jasa Perusahaan)

Berbicara mengenai industri maka penulis tertarik untuk membahas industri kreatif fashion dimana garment dan tekstil termasuk didalamnya. Harus jelasnya pembagian peran pada rantai nilai (value chain) produk agar terus dilaksanakan dan diawasi untuk menghindari kerugian dikemudian hari, misalnya hilangnya hak intelektual. Sebagai contoh , pengakuan beberapa produk dalam negeri oleh Negara tetangga dapat menjadi pelajaran yang sangat berharga agar kita lebih berhati-hati.Pemahaman kerangka kerja rantai nilai sangat penting dalam menciptakan strategi tersebut secara efektif. Rantai nilai mencakup seluruh kegiatan dan layanan untuk membawa suatu produk atau jasa dari tahap perencanaan hingga penjualan di pasar akhir. Rantai nilai mencakup pemasok bahan baku, produsen, pengolah, dan pembeli. Mereka pun didukung berbagai penyedia jasa seperti teknis, bisnis, dan keuangan.

Struktur Rantai Nilai dibedakan berdasarkan lima unsur dibawah ini :
End Markets (Pasar Akhir)
Usaha dan Lingkungan Penunjang
Hubungan Vertikal
Hubungan Horizontal
Supporting Markets (Pasar Pendukung)
Ada beberapa jenis hubungan dalam pengaturan rantai nilai industri garmen yaitu :
Market Based (Berbasis Pasar)
Balanced (Seimbang)
Hierarchy (Hierarki)
Rantai nilai akan terus berubah, oleh karena itu dibutuhkan suatu fleksibilitas dalam merespon perubahan untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat terjadi dan meningkatkan daya saing industri serta meningkatkan produktifitas.
Ditulis oleh taufiq dengan bahan dari berbagai sumber

Jumat, 05 September 2008

Pengaruh Teknologi Terhadap SDM di Industri Fashion

Industri fashion sebagai bagian dari industri kreatif memberi kontribusi yang sangat signifikan bagi perkembangan industri yang mengandalkan kreatifitas, keahlian, dan bakat . Jauh sebelum pemerintah mencanangkan 14 area industri kreatif sebagai industri potensial Indonesia di masa depan, industri fashion sudah menunjukan konsistensinya selama bertahun-tahun lamanya sebagai sebuah kesatuan industri sendiri.
Namun sebesar dan sekuat apapun industri tersebut, tidak akan ada artinya bila tidak didukung oleh sumber daya yang paling berpengaruh di setiap perusahaan yaitu sumber daya manusia. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan asset yang sangat penting bagi perkembangan setiap perusahaan untuk dapat mempertahankan keberadaan perusahaan dalam era persaingan terbuka dan global saat ini. Peningkatan kemampuan SDM untuk dapat menjalankan pekerjaannya dengan lebih baik sangatlah diperlukan, oleh karena itu hampir kebanyakan perusahaan mempunyai rencana tersendiri, misalnya pelatihan secara rutin untuk mendukung peningkatan tersebut.
Sebenarnya proses pembelajaran tidak hanya bertumpu pada pelatihan yang umum dilakukan, tetapi dapat dilakukan dalam bentuk lainnya seperti dialog, tanya-jawab, berbagi pengalaman, atau dokumen. Pelatihan merupakan bentuk berbagi pengetahuan yang dikelola secara baik, sedangkan yang lainnya belum dikelola dengan baik. Pengetahuan merupakan sumber utama dari proses pembelajaran tersebut. Oleh karena itu pengembangan SDM ini sangat bergantung dari pengetahuan yang dipelajarinya, dan mempunyai pengaruh secara langsung terhadap perusahaan itu sendiri.
Di era digital dan serba teknologi ini, fashion menempatkan teknologi sebagai elemen penting dalam proses hulu ke hilir, contohnya untuk produk echo fashion yang dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian produk fashion yang pendekatannya mengggunakan konsep ramah lingkungan. Bukan hanya dari kemasannya saja tetapi juga dilihat dari sisi perumusan ide, produksi, SDM -yang dalam termin pendekatannya adalah ramah terhadap pekerja- sampai pada tahap eksekusi. Apakah hasil produk tersebut berdaya pakai atau tidak mengindahkan sisi keamanan saat bergesekan langsung dengan tubuh konsumen, dan sebagainya.
Teknologi informasi tidak hanya mencakup perangkat komputerisasi (hardware) dan aplikasi-aplikasi pendukungnya (software) saja, tetapi juga SDM yang menggunakannya (brainware). Dalam dasawarsa ini, pemanfaatan teknologi oleh intitas bisnis terus meningkat. Banyak sekali system komputerisasi yang dipergunakan untuk membantu kinerja sebuah organisasi, misalnya system Elektronik Data Interchange (EDI) yang menghubungkan proses bisnis di tiap unit kerja.
Pemanfaatan revolusi teknologi ini merupakan salah satu prasyarat untuk meningkatkan pengelolaan industri. Dalam hal ini penerapan teknologi dipersempit menjadi dua faktor yang saling terkait, yaitu perangkat lunak pendukung dan industri pengguna (SDM). Kedua faktor ini tidak dapat dipisahkan karena teknologi tidak dapat diterapkan tanpa adanya SDM, dan SDM tidak akan efektif tanpa penerapan teknologi informasi.
Pemanfaatan teknologi informasi dan penerapannya pada fungsi pelaksanaan tugas dan fungsi SDM sudah pasti menciptakan warna tersendiri bagi proses kepengurusan industri. Penerapan teknologi informasi ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri dan akan menjadi salah satu tulang punggung kompetitif, jika diaplikasikan dengan sesuai, sehingga teknologi akan mampu menyatu dengan semua aspek dalam entitas industri.
Namun, adopsi teknologi yang berlebihan dapat menyebabkan keunggulan kompetitif yang seharusnya dapat dicapai teknologi sehingga menjadikan teknologi sebagai cost centre. Industri perlu selektif dalam mengadopsi teknologi dan teknologi harus digunakan sesuai dengan kapasitasnya, sehingga manfaat teknologi dapat dicapai secara optimal .
Pasar bebas tekstil dan produk tekstil (TPT) telah dimulai seiring dihapuskannya aturan kuota tekstil pada tahun 2005. Hal ini menuntut industri untuk meningkatkan daya saing produknya. Oleh karena itu industri garment dan tekstil perlu segera mengembangkan divisi riset dan pengembangan untuk mengantisipasi perubahan pasar dan kemajuan teknologi agar mampu mengikuti, meramalkan, dan menciptakan trend mode.
Kondisi ini menuntut ketersediaan SDM yang kompeten, produktif dan kreatif untuk mengembangkan produk fashion yang sangat kompetitif. Terkait dengan SDM tentu saja tidak akan lepas dengan sektor pendidikan. Oleh karena itu perlu adanya sinergi kerja sama antara lembaga pendidikan dan industri mengingat kompleksitas permasalahan di industri garment dan tekstil menuntut penanganan dan kinerja secara integrative dan kolaboratif semua pihak terkait (stake holder).
Ditulis oleh Taufiq Dengan Bahan Dari Berbagai Sumber

Minggu, 13 Juli 2008

Task. No.1

Pada artikel ini saya akan menuliskan mengenai technologi, sebagai bagian dari salah satu pembahasan mata kuliah ERP (sekaligus tugas pertama saya pada mata kuliah ini) adapun artikel ini akan berisikan mengenai salah satu minat saya yaitu fashion, maka judul dari artikel ini adalah :

PENGARUH DAN PERKEMBANGAN TECHNOLOGI PADA INDUSTRI FASHION

Sebagaimana kita ketahui bahwa fashion sejadu kala telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari umat mausia. Dari tahun sebelum masehi, fashion atau yang hanya dikenal dengan nama "pakaian" atau bahkan hanya berupa kain untuk menutup tubuh telah ada dan diakui keberadaannya dan pada saat itu hanya berfungsi untuk menutupi tubuh dari kondisi, musim, dan cuaca terutama dari kedinginan.

Namun seiring dengan berkembangnya jaman, maka fashion pun mengalami perkembangan yang luar biasa. Mulai dari jenis-jenis kain yang digunakan untuk membuat pakaian, model pakaian itu sendiri, cara pembuatannya, bahkan hingga fungsinya pun mengalami penambahan yang cukup signifikan.

Pemakaian Kain. Kain yang digunakan bisa jadi hanya dari kulit binatang yang dikuliti dengan warna dan corak yang hampir bahkan sama dan dominan, namun kini sudah banyak macam dan ragam kain yang dapat digunakan untuk membuat pakaian. Dengan warna yang sangat beragam, corak yang bervariasi, ditambah dengan jenis yang bermacam-macam. Mulai dari yang berkualitas rendah, sedang,bahkan tinggi sekalipun telah berputar dalam industri fashion dengan bermacam rancangan hasil karya para perancang busana atau yang lebih kita kenal dengan nama desainer (designer) mengikuti trend yang tengah berlaku di dunia. Proses untuk menghasilkan kain pun telah mengalami perubahan dimana yang tadinya hanya menggunakan alat manual namun sekarang berkat kemajuan jaman dan perkembangan technologi maka proses untuk membuat kain pun telah dimodifikasi sedemikian rupa.

Model Pakaian. Sebagaimana telah disinggung sedikit pada bagian atas bahwa model pakaian dibuat oleh desainer, maka berbicara model pakaian pada saat ini semua orang dapat menciptakan model pakaiannya sendiri. Walaupun tidak semua, tapi bisa dikatakan hampir semua dapat menciptakan modelnya sendiri. Walapun dalam proses pembuatannya tidak berbeda jauh antara dulu dengan sekarang yaitu menggunakan proses menggabar sehingga manual,namun media yang digunakan berbeda dan cukup mempengaruhi terutama dalam hal pewarnaannya. Technologi juga ikut berperan dalam hal pembuatan model pakaian karena saat ini kita bisa membuat model pakaian dengan menggunakan komputer bahkan memadupadankannya.

Cara Pembuatan. Proses inilah yang paling "terlihat" bila dibandingkan antara jaman dulu dengan sekarang. Dulu, pakaian dibuat oleh seorang ibu untuk anaknya hanya dengan menggunakan peralatan yang sekedarnya. Namun kini, dengan berkembangnya technologi yang semakin maju maka proses cara pembuatan untuk pakaian sudah mengalami perubahan yang pesat terutama untuk industri pakaian yang membuat pakaian jadi/ready to weardan yang bersifat mass production karena alat yang digunakanpun bukan hanya sekedar mesin jahit biasa (walaupun sekarang alat jahitpun sudah bermacam-macam canggihnya). Setiap elemen yang digunakan oleh alat dalam proses pembuatan pakaian ini telah mengalami perubahan setiap dekadenya, oleh karena itu jelas sekali terlihat bagaimana technologi sangat berpengaruh terhadap cara pembuatan pakaian.

Fungsi Pakaian. Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian pertama bahwa fungsi pakaian awalnya hanya sebagai penutup tubuh untuk melindungi dari cuaca. Kini, seiring dengan berkembangnya jaman maka fungsinya pun mengalami perubahan karena selain mencerminkan jati diri dan kepribadian seseorang, pakaian pun dapat menunjukan status derajat dan pangkat seseorang. Dan di kehidupan yang serba modern seperti sekarang pakaian mempunyai fungsi yang memiliki nilai tambah dan norma yang tidak dapat dideskripsikan dengan jelas / tidak terduga. Seseorang dapat diterima dan ditolak ketika mencari pekerjaan akibat cara berpakaiannya, seseorang juga harus dapat menempatkan memakai pakaian sesuai dengan situasi dan kondisi untuk menghargai orang lain. Contohnya, mahasiswa s2 di universitas tempat saya menimba ilmu mempunyai peraturan yang cukup tegas dalam cara berpakaian seperti dilarang menggunakan sendal, kaos oblong, dsb. Itu menandakan bahwa pakaian mempunyai fungsi sebagai media untuk menghormati orang lain untuk dapat menempatkan sesuatu pada tempatnya.

Demikian artikel ini, (atau bisa dikatakan hanya opini/pendapat/pemikiran) mengenai bagaimana tekhnologi ikut mempengaruhi pada industri fashion. Entah sudah 500 kata atau belum namun i"ll do my best dan saya tahu bahwa masih banyak kekurangan disana sini jadi mohon maaf karenanya, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan. Terima kasih. ^.^