Akhir-akhir ini istilah industri kreatif sedang menjadi bahasan baik di tingkat pusat maupun di daerah. Ini tak lain karena kontribusinya yang demikian besar dari industri yang dianggap baru tumbuh itu. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu pernah mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi kreatif mencapai 7.3 % pada tahun 2006 atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yaitu sebesar 5.6 %.
Industri kreatif dapat dikategorikan sebagai berikut :
1.Fashion (industri garment, tekstil dan produksi tekstil)Industri kreatif dapat dikategorikan sebagai berikut :
2.Kerajinan (Industri kulit, kayu,barang galian logam dan bukan loga
3.Periklanan, Animasi (Industri penerbitan, percetakan)
4.Hiburan interaktif, film &video (industri radio,tv &komunikasi)
5.Arsitektur, Jasa computer/IT (Industri Jasa Perusahaan)
Berbicara mengenai industri maka penulis tertarik untuk membahas industri kreatif fashion dimana garment dan tekstil termasuk didalamnya. Harus jelasnya pembagian peran pada rantai nilai (value chain) produk agar terus dilaksanakan dan diawasi untuk menghindari kerugian dikemudian hari, misalnya hilangnya hak intelektual. Sebagai contoh , pengakuan beberapa produk dalam negeri oleh Negara tetangga dapat menjadi pelajaran yang sangat berharga agar kita lebih berhati-hati.Pemahaman kerangka kerja rantai nilai sangat penting dalam menciptakan strategi tersebut secara efektif. Rantai nilai mencakup seluruh kegiatan dan layanan untuk membawa suatu produk atau jasa dari tahap perencanaan hingga penjualan di pasar akhir. Rantai nilai mencakup pemasok bahan baku, produsen, pengolah, dan pembeli. Mereka pun didukung berbagai penyedia jasa seperti teknis, bisnis, dan keuangan.
Struktur Rantai Nilai dibedakan berdasarkan lima unsur dibawah ini :
End Markets (Pasar Akhir)
Usaha dan Lingkungan Penunjang
Hubungan Vertikal
Hubungan Horizontal
Supporting Markets (Pasar Pendukung)
Ada beberapa jenis hubungan dalam pengaturan rantai nilai industri garmen yaitu :
Market Based (Berbasis Pasar)
Balanced (Seimbang)
Hierarchy (Hierarki)
Market Based (Berbasis Pasar)
Balanced (Seimbang)
Hierarchy (Hierarki)
Rantai nilai akan terus berubah, oleh karena itu dibutuhkan suatu fleksibilitas dalam merespon perubahan untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat terjadi dan meningkatkan daya saing industri serta meningkatkan produktifitas.
Ditulis oleh taufiq dengan bahan dari berbagai sumber